Selasa, 02 September 2014

Membuang Waktu Luang Menjadi Bermakna





https://www.google.co.id/search?biw=1024&bih=473&tbm=isch&sa=1&q=membuang+waktu




Assalamualaikum, Sahabat.
Pada kesempatan kali ini, Saya akan berbagi ilmu untuk menambah khazanah pengetahuan kita, terutama ilmu-ilmu agama yang akan menjadi tuntunan kita selama hidup d dunia dan bekal kita kelak di akhirat.
Pembahasan kita kali ini tentang Membuang Waktu Luang Menjadi Bermakna.
Dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda:
“Kesehatan dan kelonggaran merupakan dua nikmat Allah yang mana manusia seringkali terpedaya.” (HR. Ahmad).
Keterangan:
Usia kehidupan manusia memang tidak panjang. Jarang sekali manusia hidup melebihi usia seratus tahun. Kisaran usia manusianormal sekitar enam puluh sampai tujuh puluh tahun. Kalaupun lebih dari itu, tidak lebih dari sebuah “bonus” yang dianugerahkan Allahkepada yang bersangkutan.
Berkaca pada pendekatan tempo hidup manusia, tentu sangat tidak bijak kalau waktu hidupnya hanya dihabiskan pada kegiatan yang tidak bermanfaat. Peringatan Rasulullah SAW seakan menghentakkan kesadaran kita tentang betapa seringnya kita membiarkan waktu berlalu tanpa perbuatan bermakna. Seringkali kita tidak melihat kesempatan dalam setiap waktu longgar. Padahal, banyak sekali waktu luang yang terbuang percuma gara-gara tidak kita hiasi dengan ragam tindakan yang bisa menjadi bekal dalam kehidupan duniawi maupun ukhrawi.
Usia muda sebagai usia paling produktif dalam rentang waktu perjalanan manusia merupakan wadah yang harusnya dikucuri dengan selaksa aktivitas positif. Rugi kiranya kalau masa muda lenyap begitu saja tanpa menghimpun bekal sebanyak-banyaknya guna kehidupan di hari tua ataupun kehidupan pasca kematian.
Sesungguhnya usia muda adalah usia untuk belajar, tentunya setiap waktu dan kesempatan perlu dimanfaatkan dengan belajar. Belajar apa saja yang bebrguna. Dengan belajar, horison pengetahuan akan semakin luas. Dengan belajar, mozaik kesadaran kian beragam. Belajar merupakan “persenjataan” diri untuk mengarungi masa-masa berikutnya.
Sahabat, demikian pembahasan kita dalam kesempatan kali ini, semoga apa yang Saya sampaikan di atas, dapat menambah wawasan baru untuk menjalani hidup yang bermkna dan berguna. Amin.
Wassalam'ualaikum.


Sumber :
40 HADITS SHAHIH
Muda Mudi yang Discintai Nabi
Alaik S.
Pustaka Pesantren, 2011.