Rasanya
hidupku ini semakin hampa, enah apa yang sedang saya alami saat ini. Rasa
bosan, kesal dan rasanya aku ingin marah, tapi entah kepada siapa. Waktu begitu
cepat berlalu, rasanya aku hidup seperti orang yang diasingkan, merasa tidak
ada gunanya. Meskipun begitu, aku akan tetap menjalani kepahitan yang kurasa
selama ini, karena saya yakin, suatu saat hasil dari keperihan yang saya alami
saat ini akan kujemput kebahagiaan yang tidak saya duga.
Sendiri
menyepi, itu yang kualami saat ini. Mungkin orang lain menganggap aku bahagia,
tapi dalam hati ini memendam sejuta perasaan yang tidak bisa aku ungkapkan kepada
seseorang, aku butuh seseorang yang bisa mengerti, bisa memahami perasaanku
saat ini. Aku ingin tetawa lepas, bukan tertawa karena menyimpan beban. Aku
sadar, masih banyak orang yang memiliki masalah lebih dari aku, bahkan masalhku
hanya seujung kuku mereka. Aku juga sadar, bahwa kekuatan iman yang aku miliki
saat ini tidak membuat aku terjerumus pada sesuatu hal yang bisa merugikan diri
sendiri ataupun orang lan.
Rasanya aku ingin mencurahkan isi
hati, perasaan, melepas segala beban hidup. Hanya aku dan bersama Tuhan untuk
menceritakan perasaanku saat ini. Karena aku yakin, ada jalan dibalik semua
beban yang kualami saat ini. Bersyukur dan bersyukur sebagai obat aga bisa
menerima semua kenyataan.
Hidupku
memang sudah bebas, tapi ada pihak lain yang membuat aku terbebani, pikriranku
penuh dengan bayang-bayang dengan hal-hal yang membuat aku merasa bersalah,
merasa tidak ada gunanya, egois, tidak peka, semuanya serasa kacau. Apapun
bebanku ini akan kujalani, apapun yang terjadi, saya pasrah, selama aku bisa
akan kulakukan sebisa mungkin.
Tolonglah...!
jangan membuat pikiranku ini kacau, aku tidak bisa berpikir, aku tidak bisa
menentukan arah hidupku jika terus-terusan seperti ini. Kebahagiaan yang akan
aku capai rasanya hampa dan sia-sia. Kalaulah aku bisa kembali ke masa lalu,
akan kuperbaiki masa-masa itu. Tapi, sudahlah... tidak perlu disesali, ini
adalah rencana Tuhan yang terbaik untukku.
Saat
ini yang akau butuhkan adalah seorang teman yang bisa membuat aku tersenyum
bahagia meskipun dari senyumku ini meyimpan sejuta misteri, rahasia dan beban
yang aku simpan dalam hati. Bukan materi yang membuat aku bahagia, percuma
materi cukup tapi hati dan pikiran tidak sejalan dengan harapan.
Bukan
soal cinta yang kuhadapi saat ini, bukan pula soal harta yang menjad masalahku
ini, hanya kebahagiaan dan dukungan dari seseorang yang bisa mengerti akan
keadaanku saat ini. Itupun saya rasa sudah cukup dan cukup. Tidak lebih.